Berita

SVI Engineering Tawarkan Ranpur MAX9 & MAX3 di Pameran AAD 2018

ANGKASAREVIEW.COM – Dikenal sebagai negeri kelahiran ranpur jenis MRAP (Main Resistant Ambush Protected), beberapa perusahaan pertahanan di Afrika Selatan terus mengembangkan dan menyempurnakan generasi baru ranpur antiranjau ini sesuai dengan kemajuan teknologi. Salah satunya lahir dari perusahaan SVI Engineering yang menampilkan MAX9 dan MAX3 di pameran AAD 2018 pada 19-23 September di Pangkalan Udara Waterkloof, Afrika Selatan.

Berbeda dengan kebanyakan generasi MRAP sebelumnya Sobat AR, yang dirancang dan dibangun menggunakan sasis truk komersial, maka dalam pengembangan MAX9 (sebelumnya hanya disebut MAX) SVI Engineering merancangnya dari nol dengan tampilan yang tak lagi terlihat kaku.

Namun demikian, perusahaan tetap mencari sumber komponen utama seperti mesin dan transmisi dari sumber terbuka perusahaan pemasok komponen untuk kendaraan komersial. Hal ini dilakukan untuk memastikan MAX9 tetap gampang mendapatkan suku cadang dan kemudahan dalam perawatannya.

MAX9/SVI Engineering

MAX9 didesain modular agar dapat dikembangkan untuk berbagai versi sesuai kebutuhan misi, baik untuk militer, kepolisian, juga sebagai kendaraan pemelihara perdamaian. Kendaraan ini juga ditawarkan dalam versi 6×6 yang diperpanjang untuk angkut logistik, ambulans, pengusung mortir, hingga kendaraan pemulihan yang dilengkapi derek.

Seluruh varian MAX9 memiliki desain lambung yang sama, dirancang untuk dapat menahan ledakan ranjau maupun bom rakitan improvisasi (IED) di bawah roda atau lambungnya. Tingkat perlindungan terhadap ledakan STANAG 4569 AEP 5 level 3A/3B, sedangkan untuk perlindungan balistik STANAG1 dapat ditingkatkan dengan penambahan armor add-on sebagai opsional.

Sobat Angkasa Review, sebagai dapur pacu MAX9 didukung mesin diesel turbo buatan Cummins dengan kapasitas 6.700 cc berdaya 350 ps yang disandingkan dengan transmisi otomatis 6 percepatan 2500SP buatan Allison. Transfer case menggunakan T600 buatan Axletech yang juga memasok axle seri 3000.

MAX3/SVI Engineering

MAX9 versi APC (angkut personel) bisa menampung delapan personel termasuk pengemudi. Memiliki dimensi panjang 5,8 m, lebar 2,4 m, tinggi 2,4 m dengan berat kosong 9,5 ton dan muatan 1,2 ton.Wheelbase (jarak antarporos roda) 369 cm dan ground clearence 38 cm disokong roda besar berukuan 365/85R20.

Untuk urusan persenjataan, SVI Engineering membebaskan calon pemakai untuk memilih kubah senjata berawak ataupun yang dikendalikan dari jarak jauh (RCWS). Pilihan senjata berupa senapan mesin kaliber 7,62 mm, kaliber 12,7 mm, atau yang lebih besar lagi berupa kanon 20/30 mm.

Sobat AR, perusahaan SVI Engineering yang berdiri sejak tahun 2004 ini juga menawarkan ranpur ringan serbaguna MAX3 berbasis Toyota Land Cruiser bermesin diesel V8. Ranpur berawak empat ini mengusung mortir 81 mm otomatis Scorpion buatan Thales. Untuk perlindungan diri, MAX3 dilengkapi stasiun senjata jarak jauh Reutech Rogue LITE bersenjatakan senapan mesin kaliber 12,7 mm.

Rangga Baswara Sawiyya

admin

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago