Berita

Tambah Trainset, Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Sanggup Anggut 352 penumpang

ANGKASAREVIEW.COM – Penambahan rangkaian kereta (trainset) fasilitas kereta layang (skytrain) Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah dilakukan. Kini, fasilitas yang menghubungkan kereta bandara dengan terminal 1, 2, dan 3 tersebut memiliki memiliki daya angkut hingga 352 penumpang.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengungkapkan bahwa penambahan trainset ini sudah sesuai dengan target perusahaan untuk meningkatkan daya angkut skytrain yang semakin hari semakin diminati penumpang baik domestik maupun internasional.

“Sesuai dengan target awal kami bahwa penambahan skytrain ini kita laksanakan pada pertengahan Agustus. Selanjutnya adalah pengoperasian full OCC (Operation Command Center) untuk mempercepat headway (perlajuan) dari skytrain,” jelasnya.

Sistem pengoperasian skytrain Bandara Soekarno-Hatta saat ini masih dioperasikan dengan Kecepatan maksimal 30km/jam dengan headway 15 menit dan hanya membutuhkan 1 menit untuk menurunkan atau menaikkan penumpang.

Baca Juga:

KA Bandara ke-3 Resmi Beroperasi, Stasiun Padang Bandara Internasional Minangkabau Hanya 30 Menit

Penumpang Kereta Bandara Didukung 15 Bus Feeder BPTJ

Ke depannya skytrain ini akan dioperasikan dengan headway 5 menit. Awaluddin menargetkan diakhir tahun 2018 peningkatan headway tersebut telah siap.

“Tentu kami terus melakukan pengkajian serta evaluasi untuk sistem ini. Keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas utama kami. Target kami diakhir 2018, headway skytrain akan menjadi 5 menit,” imbuhnya.

Penambahan trainset pada skytrain ini juga berbarengan dengan perhelatan pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018. Tercatat total keseluruhan atlet dan ofisial yang hadir di Jakarta dan Palembang sebanyak 16 ribu orang yang terdiri dari 45 negara.

Kehadiran trainset tambahan ini juga membantu kelancaran mobilisasi para atlet dan official yang melakukan proses transit pindah penerbangan menuju Palembang.

Skytrain merupakan moda transportasi tanpa awak dengan menggunakan sistem guide way transit yang pertama di Indonesia. Saat ini telah beroperasi skytrain dengan dual track pada lintasan sepanjang 3 km. Ke depannya, skytrain juga akan diperpanjang track-nya ke terminal 4 dan juga area komersial di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

(ERY)

admin

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

1 hour ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

3 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

8 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

8 hours ago