F-5ST Super Tigris, Harimau Tua Berdarah Muda Andalan AU Kerajaan Thailand

RTAF

Terlepas dari ketersediaan anggaran, sepertinya Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) sangat menyayangi ‘Harimau’ tuanya, yaitu pesawat F-5E/F buatan Northrop yang didatangkan sejak tahun 1978. Hingga saat ini pesawat tersebut masih dipertahankan dan malah terus ditingkatkan kemampuannya mengikuti perkembangan teknologi/zaman.

by RANGGA BASWARA SAWIYYA | ANGKASA REVIEW

Armada tempur gaek ini telah di-upgrade dalam empat gelombang. Pertama pada tahun 1988, sejumlah jet F-5E/F dilengkapi sistem Head-Up Display (HUD) dan Weapon Aiming Computer (WAC) yang dipasok oleh GEC Marconi (kini BAE Systems). Pesawat mendapatkan juga sistem decoy  AN/ALE-40 dan sistem deteksi peringatan AN/ALR-46 Radar Warning Receiver (RWR).

Hasil upgrade gelombang pertama memungkinkan F-5E/F bisa meluncurkan rudal udara ke udara Python-3 buatan Rafael, Israel  dan juga mendapatkan ‘cakar’ baru baru berupa tabung senjata GPU-5  dengan kanon tunggal kaliber 30 mm.

Upgrade gelombang ke-2 dilaksanakan tahun 2002 yang memanfaatkan jasa perusahaan asal Israel, Elbit Systems dengan mengintegrasikan perangkat Multi-Function Display (MFD),  Helmet Mounted Display (HMD), Display And Sight Helmet (DASH) weapon sights, dan tongkat kendali Hands On Throttle-And-Stick (HOTAS).

Pesawat tempur yang di-upgrade mendapatkan julukan baru sebagai F-5T Tigris. Versi ini bisa meluncurkan rudal udara ke udara yang lebih sakti yaitu Python-4, namun dalam upgrade gelombang kedua ini radar bawaan AN/APQ-159 tak jadi diganti dengan AN/APG-69 seperti yang direncanakan semula.

Selanjutnya upgrade ke-3 dilaksanakan tahun 2005 untuk peningkatan struktural dan sistem avionik bagi sepuluh unit F-5E/F. Pesawat mendapatkan radar baru Elta EL/M-2032, helm pilot baru DASH IV serta persenjataan yang lebih ampuh berupa rudal udara ke udara Phyton-5 berjangkauan 20 km dan rudal Beyond Visual Range (BVR) jarak menengah Derby berjangkuan 50 km.

RTAF

Gelombang terakhir (ke-4) mulai dilaksanakan bulan Agustus 2017 silam. Sebanyak 14 pesawat F-5E/F Tiger II yang telah berusia 40 tahun ini diremajakan kembali.

Kontrak peningkatan menjadi Super Tigris yang mencapai 96 juta dolar AS dipercayakan pada Elbit Systems dan perusahaan Israel lainnya yaitu Rafael Advanced Defense Systems yang bertindak sebagai subkontraktor. Elbit hanya akan melaksanakan modifikasi dua unit pesawat saja sebagai acuan. Sementara sisanya akan dikerjakan oleh insinyur dari RTAF yang seluruh pengerjaannya dijadwalkan akan rampung tahun 2020.

Unit contoh pertama hasil upgrade yang digarap oleh Elbit Systems telah dirampungkan pengerjaannya. Selanjutnya jet tempur  versi tandem (tempat duduk ganda, depan-belakang) ini diserahterimakan kepada RTAF dalam sebuah seremoni pada Rabu (23/5/2018). Pesawat tersebut menyandang nama baru yakni F-5ST Super Tigris.

Jet tempur bermesin ganda ini dilengkapi dengan radar modern yang kuat, perangkat perang elektronik (EW) yang canggih, glass cockpit terkini, dan HMD baru. Pesawat juga mendapatkan sistem senjata terkini Israel berupa rudal udara ke udara jarak jauh IRIS-T serta memiliki kemampuan serang darat yang mumpuni.

RTAF

RTAF termasuk salah satu pengguna terbesar jet tempur F-5E/F dengan mengakuisisi sebanyak 46 unit. Kini, 16 di antaranya telah berubah menjadi F-5T Tigris dan 14 lainnya akan segera menjadi F-5ST Super Tigris. RTAF akan mempertahankan keduanya 10-15 tahun ke depan hingga tahun 2031-2036 mendatang.

Meski tergolong jet tempur generasi III, F-5T dan F-5ST kemampuannya tak kalah dengan pesawat tempur generasi IV lainnya yang juga diguanakan RTAF, yakni F-16 Fighting Falcon dan JAS-39 Gripen. Ibarat kakek sakti, F-5T dan F-5ST masih sanggup bersaing dengan anaknya. Sungguh kemampuan yang luar biasa.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *