ANGKASAREVIEW.COM – Angkatan Laut Amerika Serikat sedang menguji sistem baru yang disebut ATARI di atas kapal induk USS Abraham Lincoln (CVN-72) yang memungkinkan Petugas Sinyal Pendaratan (Landing Signal Officer/LSO) mengarahkan pesawat yang ingin mendarat dari jarak jauh.
Angkatan Laut telah mengembangkan ATARI sejak lebih dari dua tahun lalu, tetapi sistem ini baru diuji di laut untuk pertama kalinya pada bulan Maret ini lantaran kondisi di laut yang cukup ganas.
“Saya benar-benar terkesan dengan kemampuan LSO,” kata pilot uji coba VX-23 Letnan John Marino, penerbang pertama yang mendarat menggunakan ATARI.
Baca juga:
Patroli dan Latihan Perang, China Kerahkan Su-35 dan Kapal Induk Liaoning ke LCS
Rusia Akan Bangun Kapal Induk Penjelajah Berat Terbaru
Angkatan Laut berharap, ATARI dapat membantu memperbaiki ketinggian pesawat saat ingin mendarat sejak pesawat masih berada lima mil dari kapal induk.
Awalnya, sistem ini hanya akan digunakan oleh pesawat Boeing F/A-18 Super Hornet. Namun kedepan AL AS menargetkan ATARI bisa diaplikasikan juga di pesawat tanpa awak yang beroperasi dari kapal induk.
AL AS sendiri telah mengundang beberapa kontraktor militer untuk mengirimkan proposal desain kapal tanker pengisian bahan bakar untuk pesawat nirrawak MQ-25 Stingray.
Dalam sesi uji operasional di kapal induk itu, kondisi laut sedang bergejolak. Namun ATARI dilaporkan mampu tampil dengan baik.
“Sangat sulit untuk mendarat hari itu dan kami sepertinya akan menggunakan sistem ini bahkan ketika kondisinya tidak ideal,”ujar John
Walau demikian, masih dibutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum ATARI dapat beroperasi secara penuh. Akhirnya, teknologi seperti ATARI atau sesuatu yang serupa dapat merevolusi penerbangan di angkatan laut, bukan hanya untuk pesawat berawak tetapi juga penerbangan tanpa awak. Ini hanya masalah waktu saja. (IAN)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…