Berita

Thai Airways Larang Penumpang Gemuk di Kelas Bisnis

ANGKASAREVIEW.COM – Maskapai penerbangan tidak memiliki kekurangan cara untuk mengkategorikan penumpang. Sekarang, Thai Airways International mengkategorikan dan mengevaluasi penumpang berdasarkan ukuran pinggang mereka.

Seperti dikutip oleh Bangkok Post, Prathana Pattanasiri, wakil presiden departemen keselamatan penerbangan, keamanan, dan standarisasi penerbangan, mengumumkan batas pinggang 56 inci untuk penumpang yang duduk di kelas bisnis pesawat Boeing 787-9 Dreamliner.

Baca juga:
Thailand Berencana Tambah 8 Jet Latih T-50TH dari Korea
Gripen yang Lincah, Si Gesit Cabe Rawit Persembahan AU Thailand

Maskapai itu mengaku harus membatasi bobot penumpang lantaran khawatir bagian airbags di sabuk pengaman akan melar. Sedangkan jika mereka tidak bisa mengenakan sabuk pengaman, maskapai akan dinilai melanggar aturan keselamatan penerbangan.

Thai Airways menyebut jika ukuran sabuk pengaman di pesawat baru itu lebih kecil ketimbang sabung pengaman di pesawat lainnya. Ukuran sabuk pengaman ini juga mengakibatkan anak-anak tidak lagi bisa dipangku oleh orang tua mereka.

Thai Airways bukan maskapai pertama yang mengklasifikasikan penumpang berdasarkan ukuran atau berat badannya. Pada bulan November lalu, maskapai Eropa Finnair memulai program yang sama dengan meminta penumpang menimbang diri dan barang bawaan mereka sebelum naik pesawat.

Program sukarela itu dirancang untuk memberikan informasi secara akurat kepada maskapai tentang jumlah berat yang akan dibawa dalam sebuah penerbangannya.

Pada 2016, Hawaiian Airlines juga pernah mengumumkan kebijakan yang melarang penumpang memilih kursi sebelum penerbangan dari Samoa Amerika ke Honolulu, Hawaii.

Alasannya, maskapai ingin berupaya untuk mengoptimalkan distribusi berat. Kebijakan itu menuai kontroversi karena berat adalah masalah sensitif dan Samoa Amerika memiliki tingkat obesitas yang tinggi.

Samoa Air yang sekarang sudah tidak beroperasi, tercatat sebagai maskapai pertama di dunia yang memiliki aturan khusus bagi penumpang berbadan gemuk.

Aturan yang dibuat pada tahun 2013 itu menetapkan harga tiket untuk penumpang berdasarkan berat badan dan berat tas bawaan mereka. Maskapai mengklaim itu adalah “cara paling adil” untuk menetapkan harga tiket. (IAN)

admin

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

6 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

7 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

12 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

12 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago