ANGKASAREVIEW.COM – Ikut ramaikan perhelatan Singapore Airshow 2018 yang bekerja sama dengan PT. Dirgantara Indonesia (Persero), Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug kian dilirik pasar internasional. Pangsa pasar terbaru yang berhasil digaet STPI berasal dari beberapa negara sahabat yang berada di kawasan Asia Selatan.
STPI Curug yang tampil maksimal sejak dibukanya event kedirgantaraan terbesar di Asia Tenggara ini pada 6 Februari lalu dan akan berakhir pada 11 Februari mendatang, terlihat semakin gencar untuk mempromosikan program training yang telah mereka persiapkan untuk siswa didik internasional. Program-program tersebut diantaranya adalah Aircraft Maintanance Training, Type Rating Course Boeing 737 Neo Generation serta Type Rating Course Airbus A320.
“Jadi keikutsertaan STPI dalam Singapore Airshow ini salah satunya ingin mencoba melihat pangsa pasar regional di bidang aviasi. Kita ingin ke depan STPI tidak hanya lagi main secara nasional, tetapi di sisi regional,” ujar Ahmad Kosasih, Kepala Divisi Pengembangan Usaha STPI Curug saat ditemui tim Angkasa Review di booth PTDI, Rabu (7/2/2018).
Lebih jauh ia menerangkan, walaupun saat ini sudah mulai mendidik siswa dari Sri Lanka yang terus berkelanjutan, STPI pun memberanikan diri untuk bermanuver lebih jauh agar dapat melihat peluang pasar internasional yang memungkinkan untuk dapat dijajaki lebih dalam.
Baca Juga: Datang ke Singapore Airshow 2018, Jangan Lupa Cobain Sensasi Duduk Kokpit Pesawat Tempur
Dua negara dari kawasan Asia Selatan yang telah menunjukkan ketertarikan dengan STPI dan paling memungkinkan dalam waktu dekat untuk menjadi pasar baru adalah India dan Bangladesh. Ia menyebutkan, bahwasannya untuk program type rating setidaknya ada 16 orang siswa dari India yang siap dididik di STPI.
“Terlihat dari beberapa pengunjung yang hadir, ada beberapa pengunjung yang cukup responsif terhadap STPI dan ini mudah-mudahan akan berarti buat kita, karena nanti kita akan follow up. Mudah-mudahan ada tindak lanjut yang mengarah kepada kegiatan yang riil,” harapnya.
Ia mengungkapkan, keberadaan STPI di Singapore Airshow pun disertai dengan beberapa rencana kegiatan penandatanganan dalam bentuk letter of intent (penjajakan) terkait dengan beberapa fasilitas. Salah satunya adalah terkait penggunaan simulator untuk siswa didik dari kedua negara tersebut, karena memang sebelumnya telah ada pembicaraan di awal tentang itu.
Baca Juga: Usai Saksikan Aerobatik di STPI, Menpan RB: Nah, Ini Lho Pilotnya …
Pasca berpartisipasi di ajang Singapore Airshow, tahun ini pula STPI berencana untuk kembali menunjukkan eksistensinya dilingkungan internasional.
“Mungkin setelah kegiatan Singapore Airshow, kita ke depan rencananya di bulan April juga akan mencoba mengikuti event sejenis, mungkin di India. Kan tadi sudah ada penawaran untuk membuka booth di India Expo 2018 di bidang edukasi dan kita coba nanti di sana membuat booth sendiri yang kontennya lebih spesifik,” ungkapnya.
Selain India, China juga turut memberikan tawaran kepada STPI untuk sebuah kegiatan yang juga diseleggarakan pada tahun ini.
“Kita akan menjajaki semuanya kalau memang sekiranya possible. Kita tes pasar seperti apa, kalau sekiranya memberikan kontribusi positif, kegiatan kali ini akan menelurkan kegiatan lainnya yang sejenis di tahun 2018 ini,” tandasnya. (ERY)