Menhan Inggris Perbolehkan Wanita Jadi Pasukan Tempur Garis Depan AD dan Marinir

Tentara WanitaGetty Image/Pinterest

ANGKASAREVIEW.COM – Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson telah membuka pintu lebar-lebar dan memperbolehkan wanita menjadi pasukan tempur militer garis depan. Kini tidak ada lagi larangan atau hambatan bagi kaum hawa untuk bergabung dengan pasukan Infanteri Angkatan Darat maupun Marinir Negeri Raja.

Inilah untuk pertama kalinya Inggris akan memberlakukan perekrutan personel tempur militer mereka berdasarkan kemampuan pribadi, bukan berdasarkan jenis kelamin (gender).

“Oleh karenanya saya gembira, mulai hari ini untuk pertama kali dalam sejarah angkatan bersenjata kita, perekrutan personel militer didasarkan pada kemampuan perorangan dan bukan berdasarkan gender,” ucap Williamson sebagaimana ditulis Independent (26/10).

Dalam sebuah pertempuran, lanjut Williamson, musuh tidak melihat lawan dari sisi pria atau wanita. “Demikian juga dengan saya dan juga Anda tentunya kan?” tandas Williamson saat berbicara di Salisbury Plain usai menyaksikan demonstrasi kemampuan prajurit wanita Korps Lapis Baja AD Inggris.

Ia menerangkan, wanita sebenarnya telah menunjukkan kiprah terbaik mereka di angkatan bersenjata selama lebih dari satu abad dalam berbagai spesialisasi dan peran yang vital.

Membuka kesempatan bagi mereka untuk bergabung dengan pasukan tempur garis depan, lanjut Williamson, selain akan membuat militer menjadi modern, juga akan menempatkan seseorang berdasarkan kemampuanya di tempat yang tepat.

Tentara WanitaUS Marine

Meski demikian, ia menandaskan, tidak akan ada pengecualian bagi wanita dalam proses seleksi maupun penggemblengannya nanti. “Proses seleksi tetap didasarkan pada standar kecakapan militer yang telah ditentukan,” tegasnya.

Seluruh personel militer wanita yang telah terdaftar di Angkatan Darat Inggris saat ini, diberikan kesempatan yang sama untuk beralih kecabangan ke pasukan garis depan. Sementara untuk para calon British Army yang baru, rekrutmen akan dibuka pada Desember tahun ini dan pelatihan dasar akan dilaksanakan mulai April 2019.

Untuk Marinir Inggris, rekrutmen telah dibuka dan akan selesai akhir tahun ini. Selanjutnya, para calon prajurit amfibi Royal Marines wanita ini akan menjalani pendidikan awal tahun depan.

Larangan terhadap wanita untuk menjadi pasukan tempur garis depan militer Inggris, sebenarnya telah dicabut tahun 2016 lalu oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron kala itu. Korps Pasukan Lapis Baja AD Inggris adalah yang pertama melaksanakan rekrutmen. Kemudian disusul oleh Resimen Senjata AU Inggris pada September 2017.

Sejak November 2016, AD Inggris misalnya, telah melatih 35 wanita di kecabangan mereka dan kemudian mengirimkannya dalam penugasan militer ke Estonia dan Oman.

Tentara WanitaFET

Menhan Inggris menekankan, tidak ada target seberapa banyak kaum hawa bisa direkrut menjadi pasukan kombatan Angkatan Bersenjata Inggris.

Ia pun menolak anggapan bahwa upaya ini dilakukan semata-mata karena Inggris mulai kekurangan prajurit tempurnya. Angkatan Darat Inggris misalnya, saat ini hanya memiliki 76.880 orang tentara reguler. Padahal target yang dicanangkan mencapai 82.000 orang.

Rekomendasi empat jenderal senior AB Inggris telah berkontribusi pada diumumkannya kebijakan Menhan Inggris untuk penerimaan prajurit tempur garis depan AD dan Marinir Inggris. Salah satu jenderal itu adalah Panglima Lapangan AD Inggris Letjen Patrick Sanders.

Di negara lain, wanita menjadi personel tempur garis depan bukan merupakan hal yang baru. Amerika Serikat, Israel, dan Australia merupakan contoh negara yang telah menerapkan kebijakan tersebut lebih dulu.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *