Airspace Review

ANGKASAREVIEW.COM – Perang Suriah menjadi ajang pembuktian dua negara adidaya, Rusia dan Amerika Serikat (AS). Kedua negara secara terang-terang hadir di konflik Suriah. Walaupun awalnya menampik, AS kini sudah mengakui keterlibatan penuh militernya mendukung pemberontak yang menginginkan Presiden Bashar al-Assad mundur dari kekuasaanya.

Menarik disimak, AS dan Rusia tidak segan menurunkan pasukan khusus terbaiknya. Amerika menjagokan USSF (United State Special Forces) dan Navy SEAL, sedangkan Rusia menurunkan SSO dan VDV.

Berikut ini kita simak kekuatan perorangan dan peralatan taktis pasukan khusus AS untuk mendukung misi tempur mereka.

USSF dan Navy SEAL

Sebagai pasukan yang didesain untuk bertempur di belakang garis pertahanan lawan, USSF memiliki kemampuan yang sangat unik. Menguasai taktik Unconventional Warfare, kemampuan ini sangat penting dimiliki. Apalagi Green Berets sebutan bagi USSF bertempur bersama dengan YPG, sehingga dapat dipastikan USSF menguasai bahasa Kurdi.

Navy SEAL pasukan kondang dari matra laut, tidak bisa dipandang sebelah mata. Memiliki keahlian bertempur menghadapi terorisme dan serbuan cepat akan menjadi lawan berat bagi ISIS. Selain itu Navy SEAL dilatih dengan kemampuan memburu HVT (High Value Target), seperti menculik komandan musuh dan melumpuhkannya.

Dari segi perlengkapan, kedua pasukan elite ini dilengkapi dengan beragam peralatan canggih. Salah satunya adalah seragam tempur. Keduanya terlihat menggunakan AOR (Area of Responsibility) 1 dan 2 dengan motif digital, tidak ketinggalan kamuflase multicam yang jamak digunakan pasukan elite AS.

Sedangkan plate carrier dan vest, pasukan berjanggut tersebut (umumnya pasukan khusus AS berjanggut) mempercayakan pada Adaptive Vest System dan Jumpable Plate Carrier yang sangat modular. Helm Ops Core masih jadi favorit untuk melindungi kepala dari benturan dan pecahan peluru, tidak ketinggalan diberi cover kamuflase lansiran FirsSpear.

Untuk urusan senjata USSF sudah kandung memakai sejumlah varian M4, namun uniknya di sebuah foto memperlihatkan salah seorang personel menggunakan FN SCAR lansiran FN Belgia. Senjata ini awalnya didedikasikan untuk US Army Rangers, banyak pihak mengeluhkan soal bobot dari FN SCAR yang berat. Selain itu EO Tech masih jadi favorit sistem bidik senjata yang ringan dan mudah digunakan dalam pertempuran jarak dekat.

Harris AN/PRJ-163 menjadi andalan bagi pasukan Amerika untuk berkomunikasi, radio ini  dilengkapi teknologi Advance SA dengan ISR Video dan TSM-X teknologi.

Harris Falcon sudah digunakan militer AS sejak lama dan telah diakui keandalaanya. Ransel atau tas tempur merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari militer AS. Selain untuk membawa amunisi cadangan, seringkali ransel tempur digunakan untuk membawa kantung air dan peralatan medis.

Dari sejumlah foto yang beredar di internet, USSF terlihat menggunakan  LBT (London Bridge Trading) 2595G dan Mystery Ranch M5-8.

(RND)