ILA 2018: Tawarkan CH-47 Chinook, Boeing Gandeng 10 Industri Ternama di Jerman

Boeing

ANGKASAREVIEW.COM – Boeing telah menggandeng 10 industri ternama di Jerman dalam upaya menawarkan CH-47 Chinook guna memenangi kontestasi pengadaan heli angkut berat di Negeri Bavaria.

Kesebelas perusahaan tersebut adalah: AERO-Bildungs GmbH, Aircraft Philipp, CAE Elektronik GmbH, COTESA, Diehl Defence, Honeywell, Liebherr-Aerospace, Reiser Simulation and Training GmbH, Rockwell Collins, and Rolls-Royce.

Boeing menyebut, kolaborasi ini merupakan “yang pertama dari sekumpulan banyak” mitra yang akan mendukung penjualan helikopter Chinook bagi Angkatan Bersenjata Jerman.

Tim tersebut diumumkan Boeing dalam penyelenggaraan hari pertama pameran kedirgantaraan ILA 2018 di Berlin, Jerman (25/4).

Sebelumnya, pada tahun lalu para pemimpin industri Jerman menyatakan keberatan apabila pengadaan helikopter angkut berat bagi militer Jerman tidak melibatkan industri negeri itu. Hal ini kemudian menimbulkan tekanan terhadap pihak Amerika Serikat yang berniat menjual produknya.

Selain Boeing, salah satu kontestan dalam persaingan ini adalah Lockheed Martin yang menjagokan heli andalannya CH-53K King Stallion. Lockheed Martin pada 2015 telah mengakuisisi pabrik Sikorsky yang menghasilkan helikopter legendaris keluarga CH-53.

Boeing menyebut Chinook sebagai heli yang sudah terbukti tangguh dan berbiaya lebih murah dibanding King Stallion. CH-47 juga memiliki berbagai keunggulan karena penggunaan dua rotor (utama) tandem, depan dan belakang.

Saat ini Chinook diproduksi sebanyak empat unit per bulan di fasilitas Boeing di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat.

Boeing menawarkan model standar CH-47F atau versi operasi khusus MH-47G dengan jarak jangkau lebih jauh. Kedua varian dapat dilengkapi sistem pengisian bahan bakar di udara sebagaimana persyaratan yang diajukan Jerman.

Boeing juga menyebut, Jerman akan mendapatkan keuntungan apabila membeli heli ini karena sejumlah negara tetangga di kawasan regional telah menggunakan Chinook, seperti Belanda, Yunani, Italia, Spanyol, Turki, dan Inggris.

RONI SONTANI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *