DSA 2018: DEFTECH Tampilakan Tiga Varian Panser AV8 Gempita

Army Recognition

ANGKASAREVIEW.COM – Sebagai tuan rumah penyelenggaraan pameran pertahanan dan keamanan tingkat internasional, Malaysia diwakili oleh DEFTECH sebagai ‘pembawa bendera’ produk buatan lokal. Produsen alutsista terbesar di negeri jiran tersebut menampilkan tiga varian panser AV8 Gempita 8×8 buatannya.

Tiga varian AV8 yang dipajang yakni pertama versi IFV yang dilengkapi kubah ringan dua awak LCT30 buatan Denel, Afrika Selatan. Dipersenjatai kanon kaliber 30 mm plus senapan koaksial kaliber 7,62 mm. Selain itu melekat pada kubahnya dua tabung peluncur rudal antitank ZT3 Ingwe yang juga dibuat oleh Denel.

Varian ke-2 yakni AV8 SURV (surveillance), dilengkapi dengan tiang teleskopik lengkap dengan sistem optronik dan observasi yang dipasang dibagian belakang. Sistem ini digunakan untuk melakukan pengintaian dan pengawasan di medan perang.

Army Recognition

Varian ke-3 AV8 yang ikut mejeng adalah tipe pengusung stasiun senjata yang dioperasikan dari jarak jauh atau yang populer dengan sebutan RCWS yang dipasang di atap kendaraan. Sebagai senjatanya adalah senapan mesin berat kaliber 12,7 mm.

Dalam program pengembangan panser nasional, DEFTECH berkolaborasi dengan perusahaan FNSS Defence Systems asal Turki yang perjanjian kerjasamanya ditanda tangani tahun 2011. AV8 Gempita dibangun menggunakan basis panser Pars (Leopard) berpenggerak 8×8.

Dalam kesepakatan kerja sama tersebut, pihak FNSS akan melakukan alih teknologi ke DEFTECH serta dukungan logistik untuk militer Malaysia. Sebanyak 257 unit panser yang terdiri dari 12 varian akan dibangun, 112 unit di antaranya telah dioperasikan oleh Angkatan Darat Malaysia.

Sebagai platform dasar, AV8 8×8 memiliki dimensi panjang 7,96 m, lebar 2,70 m, dan tinggi 2,17 m. Berat kosong 16 ton dan berat tempurnya hingga 24 ton. Lapis bajanya kebal terhadap peluru senapan serbu. Varian APC bisa menampung 14 prajurit termasuk sopir dan komandan. Bisa diterbangkan lewat udara menggunakan pesawat angkut militer C-130, C-17, C-5, A400M dan Il-76.

Istimewa

Dapur pacunya tersedia dua pilihan mesin diesel buatan Deutz atau Caterpillar berdaya hingga 525 hp yang dikawinkan dengan transmisi otomatis. Kecepatan maksimum di jalan rata 100 km/jam dan berenang di air 8 km/jam. Jangkauan operasinyanya mencapai 1.000 km.

FNSS Pars yang mulai diproduksi tahun 2005 hingga saat ini telah digelindingkan sebanyak 760 unit. Dengan rincian, militer Turki memesan 180 unit versi 8×8, disusul militer Malaysia sebagai AV8 sebanyak 257 unit, dan negara Oman yang memesan 172 unit versi 6×6 dan 8×8 pada tahun 2017 silam. RANGGA BASWARA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *