Tim Aerobatik Russian Knights Rayakan HUT ke-27

Alexander Mihsin

ANGKASAREVIEW.COM – Angka 27 memiliki makna yang sangat penting bagi Tim Aerobatik Angkatan Udara Rusia, Russian Knights. Berkekuatan awal jet Su-27 Flanker, tahun ini Kesatria Rusia merayakan hari jadinya yang ke-27.

Russian Knights atau Russkiye Vityazi atau Kesatria Rusia dibentuk sebagai Tim Aerobatik Angkatan Udara Rusia pada 5 April 1991. Dalam setiap pertunjukannya tim tampil menggunakan enam jet Su-27, kombinasi Su-27 (kursi tunggal) dan Su-27UB (kursi ganda).

Inilah tim aerobatik pertama di dunia yang menggunakan jet tempur kelas berat.

Sejak dibentuk dan mempertunjukkan aksinya dalam pameran udara di dalam negeri, Russkiye Vityazi selalu berhasil membius perhatian puluhan ribu pengunjung. Gerakan-gerakannya yang luar biasa di udara berpadu dengan gemuruh mesin jet yang dihasilkan.

Sejak 1993, Russkiye Vityazi menjadi peserta tetap flying display dalam setiap pelaksanaan pameran udara MAKS di Moskow.

Bersama dengan tim aerobatik AU Rusia lainnya, Strizhi (Swifts), yang menggunakan enam jet MiG-29 (MiG-29A dan MiG-29UB), Russian Knights selanjutnya sering diundang tampil di berbagai pameran udara internasional di luar Rusia.

Russian Knights

Russian Knights antara lain telah tampil di Inggris, Perancis, Amerika Serikat, China, Ceko, Slowakia, Norwegia, Luksemburg, Belgia, Uni Emirat Arab, Malaysia, Turkmenistan, Finlandia, dan Belarusia.

Saat ini enam penerbang utama yang mengawaki Russian Knight adalah Kolonel Andrei Alekseev, Kolonel Sergei Shcheglov, Letnan Kolonel Alexander Bogdan, Letnan Kolonel Oleg Yerofeyev, Letnan Kolonel Alexander Dyadyra, dan Mayor Vladimir Kochetov.

Hanya saja para penerbang kawakan tersebut kini tidak lagi menggunakan Su-27 karena sejak tahun 2016 atau setelah 25 tahun Su-27 berkiprah di Russkiye Vityazi, pesawat legendaris ini digantikan perannya oleh Su-30SM.

Su-30SM mulai bergabung dengan Russian Knights dua tahun lalu dan penggunaannya di tim aerobatik yang bermarkas di Kubinka Air Base itu diresmikan pada 1 Desember 2016. RONI SONTANI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *