Miliki Sarana dan Prototipe Nitrogliserin, Industri Pertahanan Indonesia Makin Mandiri

nitrogliserinKementerian Pertahanan

ANGKASAREVIEW – Peresmian sarana dan protitipe nitrogliserin (bahan dasar propelan) PT Dahana (Persero) menjadi salah satu bukti upaya menuju kemandirian alutsista khususnya propelan. Demikian dikatakan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu saat meresmikan Sarana dan Prototipe Nitrogliserin di Kawasan Energetic Material Center (EMC) PT Dahana Subang, Jawa Barat, Rabu (7/3/2018) lalu.

Menurut Menhan, trobosan ini adalah hasil kerja keras anak bangsa yang patut disyukuri karena kemandirian industri pertahanan merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan sistem pertahanan negara yang kuat, maju dan mandiri.

Lebih lanjut Menhan mengatakan, penguatan industri pertahanan seperti yang dilaksanakan oleh PT. Dahana adalah upaya memperkuat postur kekuatan Angkatan Bersenjata agar mampu menjalankan tugas konstitusional. Pada Akhirnya, industri pertahanan Indonesia akan dapat membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawa Cita  Presiden RI.

Dengan diresmikannya sarana dan prototype nitrogliserin (NG) ini dapat membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu untuk mandiri dan bersiap menjadi produsen alutsista yang mampu berkiprah di kancah Internasional.

Hal ini bukan ambisius, tetapi sebuah realita yang harus diwujudkan bersama karena bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang yang memiliki kreatifitas dan potensi yang besar untuk berinovasi dan mengembangkan produk-produk dalam negeri yang berteknologi canggih.

Baca Juga:

Prototipe Terbaru Helikopter Tempur Rusia Berkecepatan Tinggi Terbang Perdana 2019

Coba Su-30MKI, Menhan India Nirmala Sitharaman Tembus Kecepatan Suara

Pada kesempata  yang sama, Direktur Utama PT Dahana Budi Antono menjelaskan bahwa fasilitas sarana dan prototipe NG yang dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektar ini adalah salah satu fasilitas cikal bakal penghasil bahan baku propelan. Pencanangan pembangunan fasilitas ini dilakukan melalui groundbreaking yang dilaksanakan pada 10 Oktober 2013 di EMC Subang oleh mantan Menhan Purnomo Yusgiantoro dan mantan Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Dalam pembangunan fasilitas sarana dan prototipe NG, PT Dahana berperan sebagai penyedia peralatan utama, engineering, utilitas, bangunan, pelaksanaan commisioning maupun start-up proyek pembangunan fasilitas penelitian dan pengembangan sarana dan prototipe NG sebagai bahan baku propelan. Sedangkan untuk penyedia teknologi, PT Dahana menggandeng Rheinmetal Denel Munition (RDM)

“PT Dahana masih memiliki dua pekerjaan rumah besar yaitu mewujudkan industri propelan dan pabrik amonium nitrat. Oleh karena itu, dalam acara ini juga turut ditandatangani addendum propelan dan offtake produk amonium nitrate dengan PT Pindad yang juga anggota kluster National Defence and Hightech Industries (NDHI),” ujar Budi.

Propelan merupakan bahan energetic yang digunakan sebagai bahan pendorong roket atau rudal dan munisi, baik Munisi Kaliber Besar (MKB) maupun Munisi Kaliber Kecil (MKK) yang digunakan TNI dan Polri. Rata-rata kebutuhan propelan untuk alutsista yang kita miliki di antaranya untuk Spherical Powder dan Wet Paste, Single/Double Base Munisi Kaliber Besar, Double Base roket dan untuk Composite sebesar 200 ton/tahun.

Salah satu fasilitas pendukung industri propelan adalah nitrogliserin atau yang dikenal sebagai trinitrogliserin dan gliseril trinitrat. Nitrogliserin sendiri merupakan larutan yang mudah meledak.

Selama ini kebutuhan propelan sepenuhnya masih didukung melalui impor dari negara lain. Oleh karenanya, peresmian sarana produksi nitrogliserin ini menjadi momentum untuk kita terus membangun dan mengembangkan industri propelan dalam menunjang kemandirian industri pertahanan. (ERY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *