Wagner, Pasukan Bayangan Militer Kremlin di Suriah

suriahIstimewa

ANGKASAREVIEW.COM – Pertempuran antara pemerintah Suriah dengan militan ISIS, YPG, FSA dan faksi militan lainnya semakin sengit dan tidak menentu. Ditambah sikap pemerintah Turki, Rusia dan Amerika yang membuat konflik semakin runyam.

Persaingan antara militer Rusia dan Amerika memanas semenjak insiden serangan drone ke wilayah pangkalan udara Latkia yang dikontrol ketat oleh militer Rusia. Ditarik mundurnya sebagian besar militer Rusia dari Suriah, menambah persoalan baru.

Wilayah pertempuran yang luas membuat Kremlin (Pemerintah Rusia) membutuhkan pasokan tenaga dari pasukan militer non reguler atau PMC (Private Military Company) untuk melindungi “aset” mereka di Suriah. Oleh karena itu, kehadiran segerombolan pasukan militer swasta tersebut tidak dapat dihindari.

Setidaknya terdapat kurang lebih 267 pasukan Slavonic Corps asal Rusia di Suriah. PMC negeri beruang merah raksasa itu tidak hanya bertugas melindungi aset milik Rusia saja, mereka juga bertugas bertempur melawan pemberontak Suriah di Homs dan Deir Ez Zor.

Baca Juga:

Mengenal VDV, Pasukan Payung Terbesar dari Rusia

Pistol Stechkin, Senjata Terakhir Pilot Su-25 Rusia Hadapi Militan Pemberontak

Slavonic Corps atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan Wagner ini berada di bawah kontrol ketat dari FSB dan SVR, biro intelejen Rusia. Kremlin sering kali menugaskan PMC untuk melaksanakan misi-misi kotor, seperti eksekusi target terpilih dan sabotase, walaupun kematian menjadi resiko mutlak bagi setiap personel PMC.

Wagner menjadi salah satu pembicaraan hangat dalam konflik Suriah, sejak kejadian serangan udara terhadap pasukan Rusia yang mengakibatkan ratusan PMC asal Rusia tersebut tewas dan terluka. Kecaman dari dunia internasional atas insiden tersebut pun bermunculan.

Wagner didirikan oleh Dmitriy Valeryevich Utkin, seorang mantan pasukan Spetsnaz GRU yang telah pensiun dari dinas militer pada 2013. Sebelumnya Utkin bekerja pada Moran Security Group, kemudian ia memutuskan mendirikan Wagner pada 2014. Wagner tergolong PMC yang sangat special, karena dilengkapi dengan beragam kendaraan tempur mulai dari Tank-72, BTR-80, BMP-3F dan beragam kendaraan perang lainnya.

Ukraina menjadi wahana medan tempur pertama Wagner dan mereka berhadapan langsung dengan militer Ukraina. Sukses dengan debut perdanaya di Ukraina, Wagner kemudian ditugaskan menuju Suriah untuk mendukung kampanye Suriah.

suriahIstimewa

Presiden Bashar al-Assad menugaskan Wagner untuk mengambil alih Palmyra di bulan Mei, namun Wagner harus berdarah-darah menghadapi perlawanan militan yang disokong oleh pasukan khusus Amerika.

Terdapat perbedaan sikap dan pandangan antara Amerika dan Rusia, terhadap kehadiran PMC di medan perang. Rusia menganggap kehadiran PMC sebagai salah satu bentuk kehadiran nyata dari militer Rusia. Bagi setiap personel PMC yang tewas di medan laga, pemerintah Rusia memberikan penghargaan dan medali kehormatan untuk mereka. (JRN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *