Bukukan Pendapatan Operasional USD 4.2 Miliar, Garuda Rugi USD 213.4 juta Sepanjang 2017

ANGKASAREVIEW.COM – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan operasi sebesar USD 4.2 miliar sepanjang 2017. Angka tersebut memperlihatkan peningkatan sebesar 8.1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mengantongi laba USD 3.9 miliar.

Kinerja operasional Garuda Indonesia yang terus menunjukan tren positif tersebut sejalan dengan komitmen manajemen dalam penerapan strategi “5 Quick Wins” yang dijalankan sejak kuartal 2 tahun 2017. Maskapai nasional ini pun berhasil menekan rugi bersih dari USD 138 juta pada Semester I  2017 menjadi USD 67.6 juta pada keseluruhan kinerja selama tahun 2017 (diluar Tax Amnesty dan denda pengadilan)

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengatakan pada Senin (26/2/2018) lalu bahwa selain berhasil meningkatkan pertumbuhan positif pada pendapatan operasional perusahaan, menutup tahun 2017 Garuda Indonesia juga berhasil mempertahankan capaian standarisasi layanan bintang 5 dari Skytrax sejak tahun 2014.

Hal tersebut menurutnya tentunya menjadi bukti komitmen perusahaan untuk terus mengedepankan layanan berkualitas yang berorientasi terhadap “Customer Experience” ditengah strategi efisiensi yang dijalankan manajemen.

Tren pertumbuhan pendapatan operasional tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional pada lini layanan penerbangan tidak berjadwal yang meningkat sebesar 56.9 persen atau menjadi sebesar USD 301.5 juta.

Selain itu sektor pendapatan lainnya di luar bisnis penerbangan dan subsidiaries revenue turut meningkat sebesar 20.9 persen dengan pembukuan pendapatan sebesar USD 473.8 juta.

Sepanjang tahun 2017, Garuda Indonesia juga berhasil menekan catatan kerugian dari Kuartal 1 -2017 dari rugi sebesar USD 99.1 juta berkurang menjadi rugi sebesar USD 38.9 pada Kuartal 2-2017. Kemudian perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 61.9 juta pada Kuartal 3-2017 dimana angka tersebut naik 216.1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga:

Perkuat Bisnis, Garuda Indonesia Group Sepakati Kerja Sama Strategis

Bersiap Nikmati Fasilitas Hiburan Mutakhir buatan Thales di Garuda Indonesia

Sepanjang semester 2 tahun 2017, Garuda Indonesia berhasil membukukan laba bersih hingga USD 70.4 juta yang merupakan hasil akumulasi laba bersih di kuartal 3 tahun 2017 sebesar USD 61.9 juta dan laba bersih di kuartal 4 tahun 2017 sebesar USD 8.5 juta. Capaian positif tersebut tentunya juga sejalan dengan upaya perusahaan dalam menekan catatan kerugian (net loss) hingga menjadi rugi USD 67.6 juta pada kinerja sepanjang 2017.

Menurut data yang mereka keluarkan, catatan kerugian tersebut diluar perhitungan biaya extra ordinary items yang terdiri dari tax amnesty dan denda sebesar USD 145.8 juta. Partisipasi pada program tax amnesty tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan pajak yang tertunda sampai dengan tahun 2015 lalu.

Bila ditambahkan dengan biaya tax amnesty dan denda pengadilan, total kerugian (net loss) yang dibukukan Garuda Indonesia pada tahun kinerja 2017 adalah sebesar USD 213.4 juta. (ERY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *