ANGKASAREVIEW.COM – Atraksi tunggal Su-30MKM dari Angkatan Udara Malaysia (RMAF) pada hari pertama Singapore Airshow 2018, Selasa (6/2), jujur harus diakui memberikan kepuasan tersendiri bagi penonton.
Berbeda dengan pesawat-pesawat lain yang harus bermain dalam radius putar yang jauh, Su-30MKM berhasil mengunci ribuan pasang mata dengan hanya bermain di ruang gerak yang sempit. Hal ini dimungkinkan karena pesawat buatan Rusia ini dilengkapi dengan teknologi pengarah sembur gas buang (thrust vectoring control – TVC)
Pesawat berputar-putar, melayang, dan mengubah arah tanpa harus melaju kencang dan menjauh dari pandangan mata penonton.
Kehadiran Su-30MKM di ajang Singapore Airshow 2018, merupakan kelanjutan dari aksi pesawat Skadron 11 yang bermarkas di Gong Kedak, Terengganu, Malaysia di ajang serupa tahun 2016 lalu.
“Belajar dari pengalaman tahun 2016, kami mempertimbangan jarak untuk peragaan terbang dan pola angin. Kami desain agar penampilan kami berada dalam area 0,7 mil. Kami maksimalkan performa pesawat hampir ke limitnya,” kata Letkol Mohd Faizal bin Abu Bakar kepada media.
Sejumlah manuver yang ditampilkan Su-30MKM cukup mengundang decak kagum. Dua di antaranya adalah Tail Slide manuver fenomenal Cobra. Sambil melepaskan flare, pesawat tampak seperti diam dan kehilangan tenaga. Pada saat itu mesin diposisikan dalam mode idle. RONI SONTANI