Kadispotdirga: Pertandingan Drone Internasional Saya Akan Adakan di Indonesia

pertandingan drone

ANGKASAREVIEW.COM – Di damping Plt Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Hariyanto, Kepala Dinas Potensi Dirgantara (Kadispordirga) Marsma TNI Hari Budianto mengutarakan bahwa atas bantuan dari Kementerian Pariwisata ke depan pihaknya bersama FAI (Fédération Aéronautique Internationale) akan mengadakan pertandingan drone internasional di Indonesia.

Karena menurutnya, pertandingan drone ini baru pertama kali di laksanakan di Asia dilaksanakan. Di dunia, pertandingan serupa pertama kali diadakan di Austria dan penyelenggraan kedua di Indonesia melalui acara Jambore Drone yang dimotori DJI Wook di Jakarta, 2-3 Februari 2018.

Alhamdulillah wa syukurillah pada kesempatan ini saya dapat membuka DJI Games, pertandingan drone nasional dan ini baru pertama kali di Asia, sekaligus mensiarkan terkait wisata dirgantara,” ungkap Budianto saat dijumpai Angkasa Review usai membuka acara Jambore Drone HUT ke-46 FASI di Lapangan Mabes AU Aldiron, Pancoran, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Ia menilai bahwa pertumbuhan drone di Indonesia sangat luat biasa. Dalam kurun waktu dua tahun angka populasi drone hampir mencapai 500 ribu.

Dalam pelaksanaan Jambore Drone untuk pertama kalinya di Indonesia bahkan di Asia ini, ia membatasi jumlah peserta yang ikut bertanding. Pertandingan dibagi dalam dua kelompok, yakni nomor pertandingan untuk games dan nomor pertandingan untuk foto.

Baca Juga: Indonesia Jadi Rumah Penyelenggaraan Jambore Drone Pertama Di Asia

“Saya batasi (pesertanya) karena kalau tidak dibatasi nanti bisa berhari-hari pelaksanaannya. Ini pelaksanaannya hanya dua hari, nanti ke depan di bulan April mungkin saya kasih waktu empat hari,” jelasnya.

Ia berharap komunitas pengguna drone ini bisa terwadahi dengan baik dan menginginkan acara serupa dapat rutin diadakan minimal dua kali dalam setahun. “Karena sekali lagi, ini untuk memasarkan dirgantara kita, barang kali kalau kejuaraan internasional diadakan kan pariwisata meningkat,” imbuhnya.

Ia pun berharap agar drone dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para penggunanya. Itulah sebab mengapa komunitas ini ia bentuk bersama Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

“Tujuannya untuk itu, selain untuk pariwisata, untuk olaharaga dan mengakrabkan sesama droner-droner di Indonesia. Acara ini tujuannya untuk mempersatukan olahraga drone yang kira-kira baru dua tahun, karena perkembangan drone ini di Indonesia sangat masif sekali,” tandasnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Wakil Sekjen I FASI Chepy Nasution mengatakan bahwa memang baru beberapa kali dilakukan acara seperti ini dan hal ini ia nilai begitu sangat karena bisa memajukan kegiatan drone di Indonesia.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Kepengurusan Baru PB FASI 2014-2018

“Sekarang drone itu dibina oleh FASI sebagai organisasi olahraga dan juga mengkontrol kegiatan aero sport di Indonesia. Karena FAI itu juga telah memulai meng-adopt drone menjadi salah satu kegiatan yang dipertandingkan di dalam federasi aero sport internasional.

Ia juga meyakini bahwa olahraga drone akan terus tumbuh dan berkembangdi Indonesia. “Kalau saya lihat tahun 2016, itu belum banyak apa-apa. Sekarang kan diberikan regulasi, dalam arti ini (drone) akan menjadi alat yang berbahaya, makanya kita awasi,” jelasnya.

Baca Juga: Rambah Unit Bisnis Baru, Kalashnikov Segera Produksi UAV

Sebagai catatan, ia yang juga menjabat sebagai Vice President FAI mengungkapkan bahwa Indonesia (FASI) telah menjadi ‘The strongest air sport organization in Asia’ sejak dua tahun lalu.

“Mereka mengakui itu, karena kita di-support oleh TNI AU. Enggak ada negara lain yang didukung oleh militernya, satu-satunya di dunia cuma di Indonesia,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *