Terbang Perdana, Bell V-280 Valor Siap Jadi Pengganti Black Hawk

V-280 ValorBell Helicopter

ANGKASAREVIEW.COM– Prototipe pesawat tiltrotor Bell Helicopter V-280 Valor berhasil melakukan penerbangan perdana secara vertikal dan kemudian hovering (terbang diam) di atas landasan selama 15-20 menit.

Uji pertama kali tersebut sukses dilaksanakan di fasilitas Bell Helicopter di Amarillo, Texas pada pukul 13.45 waktu setempat, Senin (18/12/2017).

Sebelumnya, pada September lalu, V-280 menjalani serangkaian pengecekan paripurna termasuk pengecekan mesin GE Aviation T64 serta komponen-komponen avionikanya. Pesawat selanjutnya melaksanakan ground run.

Mitch Snyder, Presiden dan CEO Bell Helicopter, menyatakan bangga dan senang atas pencapaian timnya. Penerbangan perdana ini, lanjutnya, menjadi bukti komitmen Bell Helicopter dalam mendukung program helikopter future vertical lift (FVL) yang dicanangkan Angkatan Darat Amerika Serikat.

“Valor didesain sebagai sebuah revolusi vertical lift untuk Angkatan Darat Amerika. Ini merupakan transformasi pesawat bagi semua tantangan misi yang akan dilaksanakan,” ujarnya kepada media.

Bell menyiapkan Valor sebagai pengganti heli angkut kelas medium UH-60 Black Hawk. Beda dengan helikopter konvesional, Valor menggunakan teknologi tiltrotor di mana mesin pesawat yang ditempatkan di ujung sayap dapat diputar ke atas dan ke depan. Sehingga, Valor bisa terbang vertikal maupun horizontal.

Bell Helicopter
Tekonologi ini jelas bukan pertama kalinya bagi Bell. Sebelumnya industri pesawat itu juga telah menerapkannya pada Bell Boeing V-22 Osprey yang terbang perdana pada 19 Maret 1989 dan kemudian digunakan oleh Korps Marinir dan Angkatan Udara AS.

Dibandingkan UH-60, V-280 memiliki kecepatan jelaah dan radius tempur dua kali lipat lebih tinggi.

Pada varian terakhir Black Hawk, UH-60M, kecepatan jelajah mencapai 151 knot serta radius tempur 368 mil. Menurut keterangan Bell, Valor memiliki kecepatan jelajah 280 knot dan radius tempur 500-800 mil

Untuk kapasitas penumpang kelas medium, UH-60 yang diawaki 3 orang mampu membawa 12 penumpang. Sementara V-280 yang diawaki empat orang mampu membawa 14 penumpang.

Dilihat dari bentuknya, V-280 laksana anak hasil perkawinan UH-60 dengan V-22. Badan dan hidung pesawat tampak seperti Black Hawk, namun sayap dan baling-baling menyerupai Osprey.

Perjalanan V-280 tentunya belum berakhir sampai di sini. Pesawat ini masih harus bersaing dengan Boeing-Sikorsky SB>1 Defiant yang mengombinasikan teknologi contra-rotating pada baling-baling utama serta sebuah push propeller.

Prototipe SB>1 dijadwalkan baru akan melaksanakan penerbangan perdana pada awal tahun depan.

Pemenang dari program FVL ini tidak hanya akan menggantikan heli UH-60 Black Hawk, melainkan juga AH-64 Apache, dan CH-47 Chinook. RONI SONTANI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *